Latihan atau olahraga ringan secara teratur berdampak sama baiknya
seperti obat bagi mereka dengan penyakit jantung, sebuah studi baru
menemukan.
Seperti dirilis dalam British Medical Journal (BMJ), ratusan percobaan yang melibatkan hampir 340.000 pasien membuktikan manfaat latihan dan obat-obatan dalam mencegah kematian akibat stroke.
Aktivitas fisik menyamai efektifitas obat bagi kesehatan jantung dan pelawan stroke. Temuan menunjukkan, olahraga harus ditambahkan ke "resep" penderita sakit jantung, kata para peneliti.
Para ahli menekankan, konsumsi obat harus dibarengi kebiasaan olahraga ringan. Gerak fisik yang direkomendasikan setiap minggunya, yakni total 2,5 jam aktivitas berintensitas sedang, seperti bersepeda atau berjalan cepat.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan di London School of Economics Harvard Pilgrim Health Care Institute di Harvard Medical School dan Stanford University School of Medicine menghimpun sejumlah literatur medis untuk menemukan kaitan olahraga pada terapi stroke.
Mereka mengidentifikasi 305 percobaan terdahulu untuk kemudian kembali dianalsis. Percobaan ini meneliti masalah medis yang umum ditemui, seperti penyakit jantung, rehabilitasi stroke, gagal jantung dan pra - diabetes.
Ketika mereka mempelajari data secara keseluruhan, peneliti menemukan, efektivitas latihan dan obat-obatan sebanding dalam hal tingkat kematian. Latihan fisik dinyatakan, yang terbaik untuk pasien stroke dalam hal harapan hidup.
Seperti dilansir BBC, aktivitas moderat, seperti bersepeda atau berjalan cepat, bermanfaat:
1. mengurangi risiko penyakit utama, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker hingga 50 %,
2. menurunkan risiko kematian dini hingga 30 %,
3. meningkatkan suasana hati, kualitas tidur dan energi serta menjaga kestabilan berat badan,
4. dan menyehatkan hati dan paru-paru.
Amy Thompson, ahli jantung di British Heart Foundation, mengatakan bahwa meskipun gaya hidup aktif membawa banyak manfaat bagi kesehatan, belum ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tegas bahwa olahraga lebih efektif dibanding obat-obatan.
"Obat-obatan merupakan bagian yang sangat penting pada pengobatan kondisi jantung dan obat yang diresepkan dokter ridak boleh ditinggalkan. Jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung, berkonsultasilah pada dokter tentang manfaat olahraga dalam perawatan Anda," katanya.
"Dengan mengambil langkah-langkah penting, seperti olahraga teratur, makan diet seimbang dan berhenti merokok, orang dapat secara signifikan mengurangi risiko stroke. Aktivitas fisik moderat, misalnya, dapat mengurangi risiko stroke hingga 27 %," kata Dr Peter Coleman dari Asosiasi Stroke di Inggris.[suaramerdeka]
Seperti dirilis dalam British Medical Journal (BMJ), ratusan percobaan yang melibatkan hampir 340.000 pasien membuktikan manfaat latihan dan obat-obatan dalam mencegah kematian akibat stroke.
Aktivitas fisik menyamai efektifitas obat bagi kesehatan jantung dan pelawan stroke. Temuan menunjukkan, olahraga harus ditambahkan ke "resep" penderita sakit jantung, kata para peneliti.
Para ahli menekankan, konsumsi obat harus dibarengi kebiasaan olahraga ringan. Gerak fisik yang direkomendasikan setiap minggunya, yakni total 2,5 jam aktivitas berintensitas sedang, seperti bersepeda atau berjalan cepat.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan di London School of Economics Harvard Pilgrim Health Care Institute di Harvard Medical School dan Stanford University School of Medicine menghimpun sejumlah literatur medis untuk menemukan kaitan olahraga pada terapi stroke.
Mereka mengidentifikasi 305 percobaan terdahulu untuk kemudian kembali dianalsis. Percobaan ini meneliti masalah medis yang umum ditemui, seperti penyakit jantung, rehabilitasi stroke, gagal jantung dan pra - diabetes.
Ketika mereka mempelajari data secara keseluruhan, peneliti menemukan, efektivitas latihan dan obat-obatan sebanding dalam hal tingkat kematian. Latihan fisik dinyatakan, yang terbaik untuk pasien stroke dalam hal harapan hidup.
Seperti dilansir BBC, aktivitas moderat, seperti bersepeda atau berjalan cepat, bermanfaat:
1. mengurangi risiko penyakit utama, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes dan kanker hingga 50 %,
2. menurunkan risiko kematian dini hingga 30 %,
3. meningkatkan suasana hati, kualitas tidur dan energi serta menjaga kestabilan berat badan,
4. dan menyehatkan hati dan paru-paru.
Amy Thompson, ahli jantung di British Heart Foundation, mengatakan bahwa meskipun gaya hidup aktif membawa banyak manfaat bagi kesehatan, belum ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan tegas bahwa olahraga lebih efektif dibanding obat-obatan.
"Obat-obatan merupakan bagian yang sangat penting pada pengobatan kondisi jantung dan obat yang diresepkan dokter ridak boleh ditinggalkan. Jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung, berkonsultasilah pada dokter tentang manfaat olahraga dalam perawatan Anda," katanya.
"Dengan mengambil langkah-langkah penting, seperti olahraga teratur, makan diet seimbang dan berhenti merokok, orang dapat secara signifikan mengurangi risiko stroke. Aktivitas fisik moderat, misalnya, dapat mengurangi risiko stroke hingga 27 %," kata Dr Peter Coleman dari Asosiasi Stroke di Inggris.[suaramerdeka]
Posting Komentar